batakangkola.php 8.45 KB
<?php
session_start();
include_once('config/koneksi.php');
open_page('booking');
?>

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
	<link href="css/metro-bootstrap.css" rel="stylesheet">
    <link href="css/metro-bootstrap-responsive.css" rel="stylesheet">
    <link href="css/iconFont.css" rel="stylesheet">
    <link href="css/docs.css" rel="stylesheet">
    <link href="css/animate.css" rel="stylesheet" type="text/css">
    <link href="css/animate1.css" rel="stylesheet" type="text/css">


    <!-- Load JavaScript Libraries -->
    <script src="js/jquery/jquery.min.js"></script>
    <script src="js/jquery/jquery.widget.min.js"></script>
    <script src="js/jquery/jquery.mousewheel.js"></script>

    <!-- Metro UI CSS JavaScript plugins -->
    <script src="js/load-metro.js"></script>

    <!-- Local JavaScript -->
    <script src="js/docs.js"></script>
    
    
  
  </style>

 <ul class="tp-hd-lft wow fadeInDown animated" data-wow-delay="0.5s">

<body class="metro">
	<header class="bg-darkCobalt" data-load="atasan.php"></header>
    <div id="wrapshopcart">
   <center>
   <article>
        <div class="row">
            <div class="col-sm-4 col-lg-12 col-md-4">
                <div class="thumbnail" ><br><br><br>
          <p><font size="50px"><center>Suku Batak Angkola </font></p> <br><br><img src="image/pakaianangkola.jpg"></center>
                    <div class="caption">
                        <h4 class="pull-right"></h4>
                        <h4>
              <center><p align="justify">Suku Angkola atau Batak Angkola, adalah suatu suku yang berdiam tersebar di seluruh wilayah kabupaten Tapanuli Selatan, terutama di daerah Angkola termasuk Padang Sidimpuan di provinsi Sumatra Utara.

              Orang Angkola merupakan suatu kelompok masyarakat dari etnis Batak, yang menurut cerita menduduki wilayah Angkola sejak berabad-abad yang lalu.
              Nama "angkola" diyakini berasal dari nama sebuah sungai "Batang Angkola" yang berada di daerah Angkola. Dari cerita rakyat Angkola, bahwa sungai ini diberi nama oleh Rajendra Kola (Chola) I, penguasa kerajaan Chola (1014 - 1044 M) yang berasal dari India Selatan, yang memasuki Angkola melalui daerah Padang Lawas.
              Daerah Angkola terdiri dari 2 wilayah, yaitu sebelah selatan Batang Angkola diberi nama Angkola Jae (Hilir) dan sebelah Utara diberi nama Angkola Julu (Hulu). Sepeninggal kekuasaan Radjendra Chola I, muncul seorang tokoh dari Tano Angkola, yang bernama Oppu Jolak Maribu yang bermarga Dalimunthe. Oppu Jolak Maribu ini mendirikan huta (kampung) pertama di daerah Angkola yang bernama Sitamiang. Berikutnya seperti Pargarutan yang artinya "tempat mengasah pedang". Tempat ini merupakan tempatnya menanggalkan hari, kalender batak dan lain-lain.</p></center>
                              <br><a href="">untuk barang2 peninggalan</a></h4>
          </div>
          <div class="table">
              <div class="isi">
              <div class="isi_teks">
                      <div class="definisi_pembungkus">
                      <center><h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Tentang Suku Batak Angkola</h2></center>
                          <div class="isi_definisi" style="float:left;">
                            <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Kuliner</h2>
                             <div class="gambar_kepala">
                             <p><b>Holat</b></p><br>
                             <img style="margin-left:245px" src="image/makananangkola.jpg"></img>
                             <p>Daerah Tapanuli Selatan ada makanan khas daerah yang cukup lezat untuk di nikmati. Jenis kuliner turun temurun yang menjadi warisan sejak dulu oleh suku Mandailing yaitu Holat. Menikmati Holat ini dapat dijumpai tentunya di daerah Tapanuli Selatan yakni di rumah makan khusus menyediakan makanan khas ini.
                              Kuliner tradisional khas ini terdiri dari ikan mas bakar yang diberi kuah dari serutan kulit kayu Balaka (Balakat) dan pucuk rotan (Pakat) ditaburi bawang goreng.
                               Holat ini biasanya di sajikan bersama secambung nasi putih yang panas, Semangkok Holat dihidangkan bersama sambal cabe hijau yang digiling halus dengan sepotong jeruk nipis, kecap manis dan asin (tergantung selera) serta lalapan berupa petai atau jengkol mentah
                                                            </p></div>
                          </div>
                          <div class="isi_definisi" style="bottom:72px;float:right;">
                            <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Tradisi</h2>
                             <div class="gambar_kepala">
                             <p><b>upacara pernikahan</b></p><br>
                            <p font-color="blue">Acara adat dalam etnis Batak Angkola–Mandailing terdiri atas siluluton (duka cita) dan siriaon (suka cita).

                              Upacara perkawinan adalah horja (pesta) adat suka cita.
                              Pada garis besarnya, perkawinan menurut masyarakat Angkola-Mandailing dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
                              Kedua cara ini masing-masing ada aturannya, tata cara, dan tata tertib yang harus selalu dipatuhi oleh setiap orang Angkola-Mandailing.
                              Prosesi upacara perkawinan Angkola-Mandailing dimulai dari musyawarah adat makkobar/makkatai, yakni berbicara dalam tutur sapa
                              yang sangat khusus dan unik, antara barisan yang terdapat dalam
                              dalian na tolu.
                              

                            </p><img style="margin-left:245px" src="image/tradisiangkola.jpg"></img>
                            </div>
                          </div>
                           <div class="isi_definisi2" style="float:left;top:12px;">
                            <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Busana</h2>
                            <br>
                            <div class="gambar_kepala">
                            <p><b>Pakaian Adat Angkola</b></p><br>
                            <p>Suku Batak Angkola adalah salah satu etnik di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang berada di dalam Wilayah Batak Nama Angkola berasal dari nama sungai, yakni batang Angkola (batang : sungai) yag diberi nama seorang penguasa yang bernama Rajendra Kola (angkola /yang dipertuan kola), melalui Padang Lawas, dan kemudian berkuasa di saat itu. Di sebelah selatan batang angkola diberi nama Angkola Jae (hilir) dan di sebelah utara sungai batang angkola diberi nama Angkola julu (hulu).

                              Suku Batak Angkola sendiri mengenal paham kekerabatan patrilineal. Dalam sistem patrilineal, orang Angkola mengenal marga. Di Angkola hanya dikenal beberapa marga saja, antara lain Siregar, Harahap, Hasibuan, Rambe, Daulay, Tanjung, Ritonga, dan Hutasuhut. Orang Batak Angkola mengenal pelarangan kawin semarga.
                            </p><img style="margin-left:245px" src="image/pakaianangkola.jpg">
                            </div>
                          </div>
                          <div class="isi_definisi2" style="bottom:60px;float:right;">
                            <h2 style="font-family:High Tower Text;margin-top:15px">Rumah Adat</h2><br>
                            <div class="gambar_kepala">
                            <p><b>Rumah adat</b></p><br>
                            <p>Seperti etnis Batak pada umumnya, tradisi marga juga berkembang dalam masyarakat suku Batak Angkola. Marga-marga yang terdapat pada masyarakat Angkola adalah Dalimunthe, Harahap, Siregar, Nasution, Ritonga, Batubara, Daulay dan lainnya.
                              Beberapa marga pada masyarakat Angkola terlihat masih memiliki kekerabatan dengan marga-marga yang ada suku Batak Toba dan Batak Mandailing. Secara sejarah suku Angkola ini masih berkerabat dengan suku Batak Toba dan Batak Mandailing. Saat ini suku Batak Angkola berkembang dan diakui sebagai suku tersendiri, karena mereka memiliki tradisi budaya dan bahasa sendiri.

                            </p><br><img style="margin-left:245px" src="image/rumahangkola.jpg"></img>
                            </div>
                          </div>
                      </div>         
              </div>       
            </div>
          </div>
                </div>
            </div>
        </div>
    </article>
    </center>
   
 </div>
    
    <footer class="dark" data-load="bawahan.php"></footer>
</body>
</html>